Bos-anak buah, atasan-bawahan, majikan-pembantu/sopir/buruh, adalah relasi yang selalu ada di dalam kehidupan ini. Terkadang kita tengah berada di posisi baik dan berada di puncak prestasi. Tengah dipercayakan-Nya kendali perusahaan, diberikan-Nya kelimpahan, dan tengah menerima berjuta kesenangan dalam jabatan. Semoga kita tetap ingat untuk berlaku jujur kepada hamba-hamba (orang yang di bawah kuasa kita), karena kita pun punya Tuan dari segala Tuan yang ada di surga yang terus mengetahui tingkah laku kita sepandai apa pun kita menutupinya. Allah tak pernah tertidur.
Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.
--- Kolose 4:1
Sedangkan bila kita tengah berada di posisi tengah, punya atasan dan punya bawahan, tentunya kita pun tahu bagaimana harus bersikap. Menempatkan diri sebaik yang kita bisa, tanpa perlu bersombong diri agaknya menjadi pilihan yang tepat. Dan ketika diberikan suatu tugas, hendaknya kita lakukan dengan baik. Tulus, bukan hanya di depan mereka saja seperti yang kita kenal dengan gejala ABS ( Asal Bapak Senang)… Melainkan berusaha dengan keras untuk tetap konsisten melakukan yang terbaik, walaupun bos tidak sedang di tempat.
Begitu pula saat kita tengah berada di posisi terbawah, menjadi ‘hamba’ misalnya. Tak perlu berkecil hati, tetaplah setia pada perkara kecil karena dengan demikian bila waktu-Nya tiba, Dia akan percayakan perkara-perkara yang lebih besar. Tetaplah bekerja keras dan jujur, tak peduli di mana pun posisi kita saat ini.
Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
--- Kolose 3: 22-23
Semoga kita semua bisa berbuat seolah demi kemuliaan Tuhan dan bukan untuk manusia-apa pun peranan atau di mana pun posisi kita pada saat ini. Tentunya, ini bukanlah hal yang mudah. Pasti butuh proses dan perjuangan di tiap harinya. Pasti mengalami jatuh-bangun juga. Tetapi, mari kita tak menjadi putus asa untuk terus berbuat baik bagi Tuhan dan semoga itu tercerminkan dalam sikap kita kepada sesama. Tak peduli mereka Tuan ataupun hamba, tetap kita berlaku penuh kasih sekuat yang kita bisa. Terus usaha, with God there’s no such mission impossible. With God, impossible is nothing. :)
-fon-
* copas, forward, share? Mohon sertakan sumbernya. Trims.
* ReSiPI: rubrik yang asalnya adalah Renungan Singkat Penyegar Iman. Singkat-padat-membawa penyegaran bagi setiap insan yang rindu akan DIA. ReSiPI juga bisa merupakan kata yang mirip dengan RECIPE (dalam Bahasa Inggris, berarti: RESEP) yang moga-moga bisa menjadi RESEP kita agar bisa dengan tenang melangkah dalam hidup bersama-Nya apa pun yang terjadi:) Amin.
No comments:
Post a Comment