Sakit itu menyerang lagi…
Bukan sekali, bukan dua kali…
Sudah berkali-kali…
Puluhan, bahkan ratusan kali…
Dia sudah seperti sebilah pisau tajam
Yang membelah hati ini
Menembusinya
Dan menjadikannya berkeping-keping
Hancur berantakan…
Terkadang dia seperti sebuah film
Yang terus diputar tanpa henti
Di otakku, memenuhi seluruh isi kepalaku…
Dengan kebencian dan kesakitan…
Juga kepahitan dan dendam…
Ini sakit hati tingkat tinggi…
Kukira takkan ada obat dari Rumah Sakit mana pun yang sanggup
Untuk mengobati pedih
Dan perih yang tak terkira ini…
Kucoba berlari…
Menjauhi sakit ini…
Namun, mengapa, rasa itu bahkan semakin kuat menghampiri?
Kadang aku tak kuat…
Aku ingin pergi saja…
Jauh-jauh…
Ke ujung dunia…
Siapa tahu, tak ada sakit lagi di
Namun, ketika kucoba lagi menghadapinya
Muka dengan muka…
Dan berujar,
“ Hei, sakit! Aku tak mau lagi sembunyi darimu, mari kita bicara hati ke hati…
Apa yang membuatmu terus berdarah begini?”
Anehnya, setelah kucoba berhadapan dan berdialog dengannya…
Sakit itu tidak lagi menusukku
Tak lagi menggangguku…
Karena aku memilih berhenti lari dan sembunyi
Melainkan hadapi…
Akhirnya kutahu, prinsip menghadapi sakit hati…
Kembali lagi ke masa itu, bawa Tuhan ke dalamnya…
Biar Dia pegang tanganku, jangan lepaskan aku….
Dan bersama Yesus,
Hei sakit, pergilah jauh!
Jangan lagi isi hatiku dengan kebencian dan kepahitan…
Karena Dia sudah gantikan semua itu dengan kasih yang baru…
Aku tak selalu bisa berlalu
Dari luka masa lalu…
Tapi bersama Yesus, aku mencoba…
Selalu diperbaharui dalam kasih…
Bila luka itu menyeruak lagi, kembali kugenggam tangan-Nya
Dan hadapi sakit itu sekali lagi, bersama Dia.
Sakit, mungkin kau pernah jadi bagian hidupku…
Tapi aku tak lagi mau didikte olehmu.
Dan biarkan aku jalani hidupku
Dengan damai Yesus yang selalu lingkupiku
HCMC,
-fon-
*terinspirasi dari retret luka batin dan buku Ajahn Brahm yang kubaca ‘Opening Door of Your Heart’
No comments:
Post a Comment