One day right in the beginning, we had no rice for dinner and then a lady came and brought rice. She said she was coming back from the office "and something in me told me to go to Mother Teresa and bring her rice." And so she brought rice. I said: "Please excuse me, I will measure first and then I will tell you." It was exactly the amount we cooked for dinner, no less, no more, not even half a cup. I told that lady what had happened and she began to cry. She was a Hindu, and she said, " To think that God used me, spoke in my heart. In the whole world, there are millions and millions of people, there are millions of people only in India, and God's concern for Mother Teresa." His tender love --- you must experience that... even when it is hard, when there is suffering, when there is humiliation.
(Where There Is Love, There Is God - Mother Teresa)
Di antara begitu banyak keindahan kasih Allah yang saya temui di buku Bunda Teresa yang berjudul Where There Is Love, There Is God yang saya pinjam dari National Library Singapore ini, paragraf di atas sungguh membuat saya tersentak sekali lagi.
Betapa Tuhan begitu peduli dan menyediakan segala sesuatunya tepat dengan kebutuhan kita.
Sebagaimana yang kita baca, hari itu Bunda Teresa tidak punya beras untuk makan malam. Namun, ada seorang wanita yang mampir sepulang dari tempatnya bekerja. Ia mampir atas dorongan suara hati yang seolah menuntun dia menuju tempat Bunda Teresa dan membawakan beras.
Dan sungguh menakjubkan, beras yang dibawa oleh Sang Wanita tadi adalah jumlah yang pas dengan apa yang dibutuhkan oleh Bunda Teresa untuk makan malamnya.
Tidak kurang, tidak lebih, setengah cangkir pun tidak!
Mungkin, kita pernah mengalami hal serupa, walaupun tak sama persis.
Di mana Tuhan menyediakan yang kita butuhkan.
Tepat waktu-Nya, tidak kurang-tidak lebih...
Itulah jumlah yang kita butuhkan.
Mungkin kita butuh uang untuk membeli seragam anak sekolah atau membayar uang sekolah.
Mungkin kita perlu untuk membeli susu bayi yang baru lahir...
Mungkin, dan mungkin...
Berjuta kemungkinan yang bakal terjadi terlintas di kepala...
Betapa memang Allah sungguh peduli dan mengasihi segenap umat-Nya...
Betapa ayat berikut ini, bukanlah isapan jempol semata:
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
--- Filipi 4:19
Sungguh bersyukur atas penyelenggaraan Tuhan dalam hidupku...
Dalam hidup kita...
Dia menyediakan yang kita butuhkan...
Bukan melulu yang kita inginkan...
Karena terkadang keinginan kita belum tentu yang terbaik bagi kita...
Mungkin itu hanya keinginan yang dilandasi egoisme pribadi...
Mungkin keinginan kita hanya untuk cari sensasi, membuat iri orang lain, atau keinginan yang mengarah kepada hal-hal yang lebih negatif ketimbang positifnya...
Selain itu pula, selain mempercayakan seluruh penyelenggaraan hidup kita kepada-Nya...
Ada baiknya juga bagi kita untuk belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan sebagaimana yang tercantum dalam Kitab Filipi berikut ini:
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. 4:12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
--- Filipi 4:11-12
Mari belajar mencukupkan diri dalam segala hal.
Bukan melulu yang kita inginkan adalah yang terbaik bagi kita, melainkan yang kita butuhkan dan dianggap perlu oleh-Nya...
Ajar kami untuk bijaksana dalam mengelola segala yang Kautitipkan pada kami...
Termasuk manajemen keuangan...
Bimbing kami, Tuhan, untuk mempergunakan uang dengan bijaksana...
Sehingga tidak terjadi besar pasak daripada tiang...
Dan seberapa pun yang Kaupercayakan kepada kami, semoga kami bisa mempergunakan sebaik-baiknya untuk kemuliaan-Mu...
Bila yang berpunya mau berbagi dengan mereka yang berkekurangan...
Bila mereka yang menderita dan sengsara juga dipedulikan oleh sesamanya..
Alangkah indahnya dunia...
Betapa kasih-Nya terasa semakin hidup di dunia yang semakin hari semakin egois dan mementingkan diri sendiri ini...
Engkaulah Bapa yang penuh kasih...
Kami percaya penyelenggaraan-Mu..
Tuhan sudah sediakan yang kami perlukan...
Bagian kami hanyalah berusaha segiat yang kami bisa...
Dan dengan bijaksana, mempergunakan semua yang Tuhan berikan kepada kami, semoga demi tindakan kasih...
Penuhi hati kami dengan kasih-Mu...
Kepedulian-Mu...
Sehingga kami pun mampu peduli kepada mereka yang sungguh butuh pertolongan dan berteriak putus asa...
Sehingga mereka pun merasakan keindahan kasih-Mu di dunia ini...
Semoga...
Ya, semoga...
06 Maret 2014
fon@sg
No comments:
Post a Comment