God, today I feel so great!
Hari ini kumulai dengan senyum ceria. Cuaca pun seolah bersahabat. Matahari bersinar cerah. Angin berhembus perlahan. Tidak panas, juga tidak dingin. Pokoknya asyik betul hari ini!
Kulihat senyuman-Mu di setiap detik yang berjalan, setiap detak jantungku pun memuji dan memuliakan nama-Mu. Sungguh, aku bahagia! Engkau sungguh baik Tuhan.
Tak lama, angin berhembus makin kencang. Awan jadi gelap. Dan hujan turun seketika. Mula-mula gerimis, tambah lama tambah deras. Hujan lebat masih membuatku bersyukur. Engkau tidak berubah, selalu baik, Tuhan. Dalam segala musim di hidupku, dalam setiap cuacanya, Kau tetap baik adanya!
Hujan, halilintar, petir, geledek, sambar- menyambar. Banjir sudah mulai terjadi di beberapa titik. Aku mulai kuatir, Tuhan. Apa Kau sungguh baik? Kupeluk bantal gulingku dan kuucapkan doa seadanya. Kesenangan yang melanda seharian meluap begitu saja.
***
Keesokan harinya, aku tak bisa ke mana-mana. Segala aktivitas tertunda, karena hujan yang melanda semalaman. Kini sudah mulai mereda, tapi menjebakku hanya tinggal di rumah. Aku gelisah. Resah. Sedikit marah-marah.
“ Duh, Tuhan. Mengapa ini semua harus terjadi? Mengapa Engkau tega, Tuhan?”
*sisi lain hatiku sepintas berbisik: tak usah ‘overreacted’, sampai bilang Tuhan tega segala. Bukankah semuanya masih baik-baik saja???*
Seperti cuaca yang berganti semudah menjentikkan jari, begitu juga perasaanku. Senang yang kunikmati di pagi hari, bisa berubah menjadi kekuatiran campur kemarahan. Hanya dalam hitungan jam. Tak jarang, sukacita yang ada pada banyak peristiwa, berubah menjadi duka hanya dalam hitungan detik atau menit saja.
Begitulah perasaan kita- manusia- terhadap Tuhan. Ketika banyak kesenangan yang kita terima, kita mengucap syukur sebentar (atau malah lupa?), lalu pergi bersenang-senang dan tak jarang melupakan-Nya begitu saja. Kali lainnya, ketika masalah berat menimpa, barulah kita mencari-Nya.
God is more than just a feeling…
Kuakui di masa awal pengenalanku akan Dia, perasaan timbul dan tenggelam, ia bermain cukup kencang. Saat bahagia ataupun duka yang datang silih berganti, membuatku begitu mudah merasa senang atau kesal dengan diriku, tak jarang dengan-Nya juga begitu.
Tetapi makin lama kujalani kehidupanku bersama-Nya, kutemukan banyak pengertian baru. Bahwa apa pun yang terjadi dalam hidupku, Dia tetap baik. Tidak berubah sedetik pun. Versi baik dan tidak baik itu seringnya dari sisiku, bukan berarti buruk pula dalam rencana-Nya. Seringkali yang kukira baik, malah bukan yang terbaik bagiku. Dan kejadian yang kukira tidak baik, malah jadi pelajaran berharga yang diberikan-Nya padaku dan diubahkannya menjadi sesuatu yang penting bahkan gemilang bagi hidupku.
Dalam setiap babak hidupku, kupercaya: Tuhan sungguh baik adanya. Bahkan lebih dari itu, Dialah sahabat setiaku. Tak pernah Dia lepas tangan. Tak pernah Dia tinggalkanku. Dia lebih dari sekadar perasaan. Perasaanku pernah membawaku merasa Dia jauh atau dekat. Tetapi dalam iman, kutahu Dia tak pernah pergi dari hidupku. Selamanya Dia selalu sertaku.
God, You’re more than just a feeling for me…
Because You’re God. You’re so good and kind, Oh Lord.
I thank You for the first time You’ve entered my life. Made a difference. And You’ve been a very faithful God who always stick with me through the thick or thin of my life.
I want to tell you, Jesus… That I love You more and more each day.
Bukan hanya melalui hal-hal yang menggembirakan dan menyukakan yang sudah Kauanugerahkan bagiku…
Tetapi juga untuk hari-hari yang tidak mengenakkan, mengkhawatirkan, membawa kecemasan, karena kutahu Kau selalu ada bagiku. Dan bersama-Mu, kita sanggup lewati itu semua. Ya, hanya bersama-Mu! :)
Kutahu, kuharus kendalikan perasaanku. Karena apa jadinya jika ia berkuasa atasku? Dia jadi tuanku? Sehingga aku harus ikuti apa maunya selalu?
Let me say it one more time: God, I Love You. I thank You for Your love for me. The unconditional one that accepts me for who I am.
Biarlah hidupku memuliakan-Mu. Amin.
18 October 2011
From
Your daughter,
Fonny
No comments:
Post a Comment