Jumat sore, 22 Februari 2013.
Pukul 4.45 sore.
Saya
sedang berada di halte bus depan Lucky
Plaza mencari bus menuju Plaza Singapura (Dhoby Ghaut MRT Station). Bus pertama yang datang segera saya naiki
karena saya bertujuan menjemput anak kami yang sedang kursus di dekat sana .
Bus
nomor 175 itu mendekat dan saya langsung naik setelah melihat bus ini lewat
Plaza Singapura. Tak lama, bus melaju dengan kecepatan pelan melintasi Orchard Road yang tetap ramai dan indah
di sore hari itu.
Cuaca
pun cerah sehingga menambah semarak keindahan jantung kota tempat banyak mal berjejer sekaligus
juga adalah surga pejalan kaki karena jalur untuk pejalan kaki sungguh lebar…
Tak
lama, di halte depan Robinson dan berseberangan dengan Sommerset 313, ada seorang yang buta (saya lebih suka menuliskannya
dengan yang penglihatannya kurang sempurna sebetulnya…) naik bus yang sama
dengan saya. Sebelum naik, dia bertanya dalam Bahasa Mandarin apa bus ini
menuju ke Dhoby Ghaut? Dan Sang Pengemudi menjawab, “Iya.”
Dengan
perlahan dia menggerakkan tongkatnya dan memegang tiang bus di dekatnya. Dia
pun tidak mau ditawari tempat duduk karena hanya sebentar saja sudah sampai ke
Plaza Singapura.
Dia
berdiri dekat pengemudi bus. Lalu, dia turun di halte bus yang sama dengan
saya. Sebentar dia pun berlalu, tetapi kesan mengenai kemandiriannya sungguh
sudah masuk ke dalam hati saya.
***
Memperhatikan
dia dan perjuangannya untuk naik-turun bus saja sudah membuat saya kagum.
Juga
membuat saya malu hati sekali lagi, terkadang saya yang dikarunia mata
yang
sempurna untuk melihat ini, tidak selalu bisa memandang dengan tulus kepada
orang lain. Terkadang saya bisa sinis, bisa cuek, bisa tak peduli, karena
mungkin saya sendiri tengah kelelahan atau sumpek dengan masalah saya sendiri…
Terkadang
saya merasa belum memaksimalkan karunia penglihatan yang Tuhan berikan ini
dalam keseharian saya.
God, please forgive me…
Saya
pun teringat ayat di Kitab Suci tentang Bartimeus yang buta. Yang dengan tanpa
menyerah terus berseru kepada Yesus, mohon dikasihani.
Ketika
yesus menanyakan kepadanya :
“
Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”
Jawab
orang buta itu: “ Rabuni, supaya aku dapat melihat!”
Hari
ini saya merasa seperti Bartimeus.
Saya
mohonkan kepada Yesus untuk menerangi mata batin saya…
Mata
hati saya…
Mata
yang sering tertutup oleh perasaan-perasaan negatif yang datang tanpa diundang
atau memang sudah terlanjur tersimpan di salah satu lorong hati saya…
Tuhan
Yesus, rabuni aku supaya aku dapat melihat…
Dapat
melihat kebaikan orang daripada keburukannya…
Dapat
melihat orang-orang yang perlu dibantu dan ditolong karena mungkin keadaan
mereka sungguh dalam kondisi berbeban berat…
Tuhan
Yesus, kasihanilah aku…
Aku
tak selalu bisa melihat dengan kasih…
Mata
jasmaniku mungkin melihat, tetapi mata hatiku kerap kali tertutup oleh egoisme
dan sikap mementingkan diri sendiri…
Rabuni
aku, Yesus…
Bukakan
mataku….
Bartimeus
itu aku.
Aku
terkadang ‘buta’.
Tak
mau memandang dengan kasih…
Tak
selalu bisa tulus dalam memberi…
Tak
selalu mau membantu mereka yang berteriak minta tolong di hadapanku…
Bartimeus
itu aku…
Dan
aku datang kepada-Mu, Yesusku…
Aku
mohonkan dengan imanku, tolong bukakan mataku…
Kasihanilah
aku…
Dan
izinkan aku mengikuti-Mu sampai akhir hidupku.
Melakukan
kehendak-Mu dan menyenangkan-Mu.
24.02.2013
fon@sg
*sudah
dimuat pula di blog Jesus, I Adore You
*berdasarkan
bacaan Markus 10:46-52
10:46 Lalu
tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari
Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang
berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak
Timeus, duduk di pinggir jalan. 10:47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah
Yesus orang Nazaret,
mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah
aku!" 10:48 Banyak orang menegornya supaya ia
diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 10:49 Lalu Yesus berhenti dan berkata:
"Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata
kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 10:50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia
segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 10:51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang
kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku
dapat melihat!" 10:52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu
telah menyelamatkan engkau!" Pada
saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam
perjalanan-Nya.
No comments:
Post a Comment