Wednesday, December 7, 2011

Christmas is All About Jesus



Natal segera tiba!

Sudah waktunya untuk siapkan kado buat seluruh keluarga dan teman-teman dekat, merancang liburan yang asyik, juga siap-siap jalan-jalan ke mal yang indah dan cantik yang dipasangi Pohon Natal istimewa. Restoran dan hotel pun berlomba untuk memasarkan menu khusus dengan harga yang khusus pula. Mulai dari Christmas Eve Dinner atau Christmas Day Brunch. Lengkap dengan wine atau champagne. Hmmm, keren!

Saya ingat, ketika diberi-Nya kesempatan tinggal di Singapura beberapa tahun yang lalu, Orchard Road sungguh indah. Bersolek selama sebulan penuh dengan hiasan natal yang modern dan cantik. Bukan hanya satu-dua mal. Tetapi seluruhnya plus sepanjang jalan juga! Suasana yang tercipta benar-benar indah dan meriah.

Tidak jarang dengan persiapan yang begitu indah dan megah, terkadang juga mewah, kita malah melupakan esensi dari Hari Natal itu sendiri. Natal kini identik dengan kado, liburan, makan bersama, diskon belanja khusus, dsb… Semuanya itu membuat kita melupakan Tuhan Yesus sendiri yang kita rayakan ulang tahunnya.

Kehadiran-Nya di dunia amatlah sederhana. Dia lahir di palungan tanpa suasana rumah sakit elite. Kesederhanaan yang memancar dari lahirnya Kristus seolah terlupa oleh ‘festivity’ saat Natal dianggap sebagai suatu perayaan atau pesta belaka.

Tidak salah juga merencanakan segala sesuatunya untuk kegiatan bersama keluarga. Tetapi, semoga kita tetap ingat, bahwa Christmas is all about Jesus. Jangan sampai kesibukan kita akan kado, liburan dan makan-makan melupakan Tuhan Yesus sendiri. Kehadiran-Nya di dunia adalah untuk menyelamatkan kita umat manusia. Sungguh suatu hal yang mulia, karena siapakah kami ini Tuhan, sehingga Engkau menyelamatkan kami, padahal kami ini sungguh orang berdosa? Hanya karena kasih-Mu saja, Engkau lakukan itu sepenuh cinta…

Marilah kita kembali kepada kesederhanaan. TIdak selalu Natal harus mewah, tidak selalu harus meriah. Karena esensi Natal yang terletak pada Yesus Kristus sajalah yang patut kita perhatikan dengan seksama. Bahagia, rasa syukur, bercampur terima kasih dari lubuk hati yang terdalam, karena Dia mau lahir ke dunia bagi kita semua.

Semoga kedamaian Natal melingkupi hati kita. Semoga Natal membawa sukacita bagi kita bersama. Happy birthday, Jesus!

Ho Chi Minh City, 7 Oktober 2011

Fonny Jodikin

  • sudah dimuat di Smile Magazine, Jakarta