Monday, September 17, 2018

TETAP SETIA (A TESTIMONY – SEBUAH KESAKSIAN)




Di tahun ini, beberapa kabar sempat memberikan kejutan manis.
Sebagai sebuah komitmen untuk tetap menuliskan kebaikan-Nya, saya akan membagikan pengalaman ini dalam tulisan kali ini.
Sekali lagi, tak maksud untuk bermegah. Sama sekali tidak!
Lebih ke arah rasa syukur kepada Tuhan atas seluruh anugerah-Nya di hidupku.
Biarlah hidup ini menjadi pujian atas kemuliaan nama-MU!

Sekitar beberapa bulang yang lalu…
Ada seseorang dari Jawa Barat bilang bahwa beliau mengirimkan renungan harian saya ke dalam format yang berbeda kepada teman-teman parokinya di Tasikmalaya dan sekitarnya.
Setelah TODAY (Thought of The Day- Renungan Harianku) saya forward di Group WhatsApp saya, agaknya menjadi lebih mudah untuk menjangkau banyak orang dan banyak tempat.
Saya bersyukur atas peluang ini.
Sebuah peluang untuk memberikan yang terbaik bagi kemuliaan nama-Nya.
Sebuah pilihan untuk tetap menuliskan hal-hal baik dan positif, juga yang mudah-mudahan menginspirasi karena dihembusi nafas oleh DIA…
Saya sekali lagi hanya saluran kasih-Nya…
Selalu senang, ketika apa yang kita buat menjadikan kehidupan ini lebih bermakna.
Pertama-tama saya kira baik untuk mengingatkan diri sendiri…
Lalu jika itu bisa bermanfaat bagi orang lain, betapa bahagianya!

Lalu…
Beberapa waktu yang lalu, ada seorang sahabat di Hong Kong menawarkan apakah saya bersedia untuk menulis bagi parokinya di Hong Kong?
Saya terdiam.
Tak pernah terlintas dalam pikiran saya…
Bahwa apa yang saya lakukan tiap hari ini, juga ada hasilnya.
Tentunya bukan berupa materi…
Tetapi tak jarang pula saya dikejutkan oleh banyak ‘sweet surprises’ dalam segala bentuk…
Tuhan tahu kebutuhanku.
Tuhan sediakan semuanya dan aku tidak kekurangan.
Amin!

Pada dasarnya saya tidak pernah menolak pelayanan yang dipercayakan-Nya.
Mulai dari dulu jadi singer di Persekutuan Doa. Singer di Band Rohani di Jakarta.
Worship Leader di kelompok atau komunitas kecil kami…
Semua saya lakukan dengan senang hati…
Lalu, ketika saya menyadari Tuhan menitipkan talenta menulis, saya lalu mulai menuliskan kebaikan-Nya di hidupku.
Juga perjalanan imanku yang terkadang naik turun ini…
Selama tinggal di Singapura, saya juga masih menulis bagi media Katolik di Jakarta.
Entah itu paroki atau organisasi, terkadang komunitas juga.
Dunia yang semakin mengglobal membuat apa saja mungkin terjadi.
So Hong Kong, why not?

Tidak pernah mudah saat berkomitmen untuk setia.
Ketika menuliskan renungan harian ini…
Ada kalanya saya merasa lelah, tidak punya ide, di tengah seluruh urusan harian yang harus saya hadapi.
TETAPI…
Karena ingin tetap setia, selalu ada kekuatan dari Allah untuk menyelesaikan tugasku…
And God knows better…
Untuk setiap hati yang tertuju pada-Nya, DIA sediakan semua!
Bahkan  yang tak pernah terpikirkan oleh manusia seperti kita…

Terkadang kita membatasi Tuhan dengan pikiran kita.
DIA lebih besar dari itu semua!
Karena DIALAH TUHAN!
Aku bersyukur untuk setia-Mu di hidupku.
Ajar aku tetap setia, seperti-Mu, sampai akhir hidupku…
Pelayanan di Hong Kong memang belum dimulai, baru saja hendak dimulai.
Tetapi, saya sungguh merasa terberkati dan berbahagia atas setiap kesempatan yang terbuka.
Terima kasih Tuhan!

18 September 2018
-fon-