Sunday, February 24, 2013

Bartimeus Itu Aku




Jumat sore, 22 Februari 2013.
Pukul 4.45 sore.

Saya sedang berada di halte bus depan Lucky Plaza mencari bus menuju Plaza Singapura (Dhoby Ghaut MRT Station). Bus pertama yang datang segera saya naiki karena saya bertujuan menjemput anak kami yang sedang kursus di dekat sana.
Bus nomor 175 itu mendekat dan saya langsung naik setelah melihat bus ini lewat Plaza Singapura. Tak lama, bus melaju dengan kecepatan pelan melintasi Orchard Road yang tetap ramai dan indah di sore hari itu.
Cuaca pun cerah sehingga menambah semarak keindahan jantung kota tempat banyak mal berjejer sekaligus juga adalah surga pejalan kaki karena jalur untuk pejalan kaki sungguh lebar…

Tak lama, di halte depan Robinson dan berseberangan dengan Sommerset 313, ada seorang yang buta (saya lebih suka menuliskannya dengan yang penglihatannya kurang sempurna sebetulnya…) naik bus yang sama dengan saya. Sebelum naik, dia bertanya dalam Bahasa Mandarin apa bus ini menuju ke Dhoby Ghaut? Dan Sang Pengemudi menjawab, “Iya.”

Dengan perlahan dia menggerakkan tongkatnya dan memegang tiang bus di dekatnya. Dia pun tidak mau ditawari tempat duduk karena hanya sebentar saja sudah sampai ke Plaza Singapura.
Dia berdiri dekat pengemudi bus. Lalu, dia turun di halte bus yang sama dengan saya. Sebentar dia pun berlalu, tetapi kesan mengenai kemandiriannya sungguh sudah masuk ke dalam hati saya.

***

Memperhatikan dia dan perjuangannya untuk naik-turun bus saja sudah membuat saya kagum.
Juga membuat saya malu hati sekali lagi, terkadang saya yang dikarunia mata
yang sempurna untuk melihat ini, tidak selalu bisa memandang dengan tulus kepada orang lain. Terkadang saya bisa sinis, bisa cuek, bisa tak peduli, karena mungkin saya sendiri tengah kelelahan atau sumpek dengan masalah saya sendiri…
Terkadang saya merasa belum memaksimalkan karunia penglihatan yang Tuhan berikan ini dalam keseharian saya.
God, please forgive me…

Saya pun teringat ayat di Kitab Suci tentang Bartimeus yang buta. Yang dengan tanpa menyerah terus berseru kepada Yesus, mohon dikasihani.
Ketika yesus menanyakan kepadanya :
“ Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”
Jawab orang buta itu: “ Rabuni, supaya aku dapat melihat!”

Hari ini saya merasa seperti Bartimeus.
Saya mohonkan kepada Yesus untuk menerangi mata batin saya…
Mata hati saya…
Mata yang sering tertutup oleh perasaan-perasaan negatif yang datang tanpa diundang atau memang sudah terlanjur tersimpan di salah satu lorong hati saya…
Tuhan Yesus, rabuni aku supaya aku dapat melihat…
Dapat melihat kebaikan orang daripada keburukannya…
Dapat melihat orang-orang yang perlu dibantu dan ditolong karena mungkin keadaan mereka sungguh dalam kondisi berbeban berat…

Tuhan Yesus, kasihanilah aku…
Aku tak selalu bisa melihat dengan kasih…
Mata jasmaniku mungkin melihat, tetapi mata hatiku kerap kali tertutup oleh egoisme dan sikap mementingkan diri sendiri…
Rabuni aku, Yesus…
Bukakan mataku….

Bartimeus itu aku.
Aku terkadang ‘buta’.
Tak mau memandang dengan kasih…
Tak selalu bisa tulus dalam memberi…
Tak selalu mau membantu mereka yang berteriak minta tolong di hadapanku…

Bartimeus itu aku…
Dan aku datang kepada-Mu, Yesusku…
Aku mohonkan dengan imanku, tolong bukakan mataku…
Kasihanilah aku…
Dan izinkan aku mengikuti-Mu sampai akhir hidupku.
Melakukan kehendak-Mu dan menyenangkan-Mu.

24.02.2013
fon@sg
*sudah dimuat pula di blog Jesus, I Adore You
*berdasarkan bacaan Markus 10:46-52
10:46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 10:47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret,  mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud,  kasihanilah aku!" 10:48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 10:49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 10:50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 10:51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni,  supaya aku dapat melihat!" 10:52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan  engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti  Yesus dalam perjalanan-Nya.

No comments:

Post a Comment