Thursday, July 26, 2012

Ja-Im



*** Psssttt…Bukan Jaga Image J

Hari-hari belakangan ini, agaknya godaan menjadi semakin berat. Beberapa kisah yang sering kita dengar, membuat kita mengernyitkan kening dan  mengelus dada…. Bukan main, dunia ini sungguh hebat dalam rayuannya. Pertanyaannya: mampukah kita bertahan?

Kisah Ali Topan – yang Bukan Anak Jalanan

Ali Topan (bukan nama sebenarnya) adalah seorang yang setia. Dia cinta mati pada istrinya. Ketika istrinya dinyatakan tak bisa hamil, dia bilang… “ Gak pa pa, Dik…Kita bisa sampai mati berdua saja… “
Ohhh, so sweet! Cinta memang memampukan orang menerima segalanya.
SEGALANYA???
Nanti dulu…

Sebuah reuni yang membawa Ali bertemu kembali dengan cem-ceman semasa SMU, membuatnya kembali ke masa lalu. Cinta yang dulu seolah tak bersambung kisahnya, kini seolah mendapatkan angin segar. Buat Ali, Blackberry menjadi alat komunikasi dan perselingkuhan yang paling efektif. Perlahan tetapi pasti, dia menjauhi istrinya sendiri dan mengingkari janji perkawinan mereka. Ali Topan yang dulunya setia, sekarang sudah mulai mendua…

Salah siapa? Teknologi? Blackberry? CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali)?
Atau hanya karena dia mempergunakan banyak alasan plus fasilitas dan memilih tidak ja-im (jaga iman)?  Ingkar akan kesetiaan yang sudah dia janjikan di depan altar untuk istrinya?

Mudah bagi kita untuk berkelit.
Bukan hanya soal kesetiaan pasutri. Juga ketika browsing internet, mau melihat hal-hal yang berbau pornografi yang begitu gampang diakses di sana? Atau  memilih menelusuri hal-hal yang positif dan baik bagi perkembangan diri kita? Akankah kita memilih tetap jujur di lingkungan kerja yang korup, dengan resiko kehilangan pekerjaan yang merupakan mata pencaharian satu-satunya karena pasangan tidak bekerja? Atau malah ikut arus, yang penting saya selamat? Tidak mudah memang ketika berhadapan dengan pilihan-pilihan tersebut… Dan bagaimanakah kita seharusnya dalam menentukan pilihan?

Setiap saat, kita bisa dihadapkan pada godaan-godaan…
Dan setiap waktu pula, kita harus menetapkan pilihan-pilihan. Kita mungkin saja tergoda, tetapi akankah kita terus berada dan terbuai dalam godaan-godaan tersebut? Mana iman kita sebagai pengikut-Nya yang sejati? Mudah bagi kita untuk bicara tentang Kitab Suci dan mungkin hafal ayat-ayatnya, aktif di acara kerohanian,  atau terlihat sebagai sosok idola di masyarakat… Tetapi, siapakah yang kenal hati kita? Manusia bisa menilai apa saja, tetapi Tuhanlah yang paling tahu hati setiap insan manusia… Bukankah iman tanpa perbuatan adalah mati? Segala pengetahuan, segala kehebatan, akan jadi nol besar, ketika dihadapkan pada keseharian sikap kita yang terlihat begitu nyata bagi orang-orang di sekitar kita…

Menjaga iman adalah penting. Sekaligus menjaga kekudusan di tengah dunia yang bengkok dan menawarkan begitu banyak jalan pintas dan kepuasan sesaat.

Mari kita sama-sama saling mendoakan agar kita bisa ja-im, menjaga iman kita…  Ingatlah kebaikan-Nya… Jangan kita lari dari-Nya ketika bermasalah dan berbeban berat… Lalu kemudian mencari alasan  atau kesenangan sesaat untuk berpaling dari-Nya….

Salam kasih. Mari berjuang untuk Ja-Im (baca: jaga iman) di dunia  yang menawarkan berjuta godaan. Semoga kita dipimpin hikmat Tuhan ketika harus melakukan pilihan-pilihan, sehingga bisa memutuskan dengan bijaksana.

With God, there’s no mission impossible. Anything is possible with Him.

24th of July 2012
fon@sg

No comments:

Post a Comment