Monday, November 18, 2013

Jadikanlah Dirimu Teladan

Jadikanlah Dirimu Teladan

Laki-laki yang tua  hendaklah hidup sederhana , terhormat, bijaksana, sehat dalam iman,  dalam kasih dan dalam ketekunan. 2:3 Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah,  jangan menjadi hamba anggur ,  tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik 2:4 dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda  mengasihi suami dan anak-anaknya , 2:5 hidup bijaksana  dan suci, rajin mengatur rumah tangganya,  baik hati dan taat kepada suaminya,  agar Firman Allah  jangan dihujat orang. 2:6 Demikian juga orang-orang muda;  nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri  dalam segala hal 2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan  dalam berbuat baik.
--- Titus 2:2-7

Apa reaksi kita saat membaca ayat-ayat dari Titus di atas?
Hmmm, mungkin bervariasi.
Mungkin merasa, aduh, berat banget ini ayat-ayat, gimana gue bisa ngejalanin semuanya itu? Koq kedengarannya so perfect sekaleee. Mana gue sanggup?

Coba kita lihat sekali lagi.
Buat lelaki tua, hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.
Perempuan tua, jangan memfitnah, harus hidup sebagai orang yang beribadah, dan harus cakap mengajarkan hal-hal yang baik.
Mendidik perempuan muda mengasihi suami dan anak-anak mereka, hidup bijaksana dan suci, dan seterusnya….

Sungguh berbeda dengan gambaran dunia.
Memfitnah, bergunjing, bergosip, sudah jadi makanan sehari-hari.
Apa mungkin menjaga mulut sekaligus hati, supaya tidak terlalu menjadi-jadi?
Agaknya merupakan hal yang butuh perjuangan untuk melakukannya.

Dan untuk orang muda, nasihatilah mereka supaya menguasai diri dalam segala hal.
Jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik.
Ini lebih berat lagi.
Oh my Godddd, disuruh menguasai diri, dalam segala hal pula.
Apa mungkin?
Godaan zaman sekarang ‘kan begitu besar, Tuhan.
Mana sanggup???

Mungkin itu perkataan kita.
Mungkin itu yang ada di pikiran kita.
Salahkanlah teknologi.
Salahkanlah sosial media.
Yang konon membuat orang semakin gampang berselingkuh, semakin mudah berselancar internet untuk mencari situs yang berbau pornografi dan hal-hal negatif lainnya.
Namun, jika kita mau telusuri lebih dalam lagi: apa memang itu semua yang salah? Atau lebih ke kita yang tidak pandai memilih atau memilah?

Apakah kita yang memilih untuk selingkuh?
Sementara pasangan dan anak di rumah yang kena akibatnya?
Apakah internet hanya bisa dipakai untuk ‘browsing’ hal-hal buruk?
Apa tidak bisa untuk hal-hal baik?
Siapa atau apa yang salah?
Apa kita menyalahkan sesuatu atau seseorang untuk kemudian berusaha lari dari tanggung jawab untuk mengakui bahwa saya yang salah?
Saya yang salah karena tidak memanfaatkan segala fasilitas itu untuk kebaikan.
Sosial media bisa jadi ajang pertemanan yang positif, jadi ajang penyebaran hal-hal yang bernilai seperti kebaikan dan ketaatan akan Tuhan.
Jika kita memilih melakukan hal-hal yang buruk dengan itu semua, siapa yang salah?

No matter what, Alkitab dengan tegas mengajak kita untuk menjadi teladan.
Di tiap usia yang tengah kita jalani, di tiap karya yang Tuhan percayakan kepada kita.
Di tiap tindakan di hidup kita agar firman-Nya jangan dihujat orang gara-gara perbuatan kita.
Agar kita tidak menjadi batu sandungan…
Dan tetap menjadi teladan dalam hidup ini…

Jangan bilang tidak sanggup…
Kalau dipikir-pikir, mungkin tidak ada yang sanggup atau layak…
Tetapi, jangan terlalu dipikirin :)
Jalani saja. Do our best.
Percayakan kepada Tuhan selanjutnya…
Mohon pengendalian diri yang kuat, Tuhan, atas kelemahan dan kedagingan kita ini…
Biar Roh Kudus yang memimpin kami kepada buah-buah yang indah.
Kasih,  sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri
(berdasarkan Galatia 5:22-23)
Amin.

19.11.2013

fon@sg

No comments:

Post a Comment