Friday, December 12, 2014

Being Mom: Faith in His Timing


Being Mom: Faith in His Timing

5 Januari 2014

Masih teringat dalam benak saya, ketika kami mengawali tahun 2014 ini.
Saat anak kami yang pertama-panggilannya Odri- memulai kursus renangnya di minggu pertama di bulan Januari.
Sebelum ini, hanya latihan-latihan biasa bersama papanya, namun belum benar-benar bisa.
Mau diajari agar kepalanya masuk ke dalam air, dia tak mau.
Sepertinya dia masih takut.
Namun, karena saya pribadi pernah punya pengalaman yang cukup membuat trauma saat Odri didorong ke kolam renang oleh seorang anak bule di tempat tinggal kami sebelumnya, jadi ada rasa kuatir juga kalau dia belum bisa renang.
Kursus renang ini bukan buat gengsi-gengsian, melainkan untuk 'survival', jika suatu saat ternyata harus 'kecemplung' lagi di kolam renang.
Sehingga, kami memutuskan-dengan persetujuan Odri yang mendadak pengen belajar juga- untuk mencari pelatih dan memulai kursusnya.

Minggu demi minggu berlalu.
Saya harus menunggu selama 1 jam, duduk di sisi kolam, melihat dia berlatih.
Pertama berlatih pernafasan, lalu diajari pelan-pelan gaya dada.
Pelajarannya menggunakan 'swimming float' untuk membantunya mengapung di permukaan.
Jujur, selama 1 jam, kadang emaknya mati gaya sendiri hihihi...
Mau ikutan renang, jujur lagi nih, agak malas.
Karena memang aku gak terlalu suka renang, juga sekaligus maunya melihat dia berlatih karena masih pemula, jadi gak berani dilepas..
Dari baca buku, berdoa, lihat gadget, semua dilakukan...
Satu sisi bersyukur juga, karena punya 'me time' yang dipaksakan, meskipun di sisi kolam renang saja.

Kadang bosan, kadang bengong, kadang ketawa sendiri lihat gadget (untung yang ini jarang, kalo sering, apa kata dunia? Hahaha...)
Minggu demi minggu, perlahan tapi pasti terlihat juga 'progress' Odri.
Memasuki bulan Desember ini, dia sudah menguasai gaya dada dan bisa berenang sepanjang kolam orang dewasa dengan standar olympic. Juga mulai belajar gaya bebas.
Intinya, saya melihat hasil yang nyata dari awal tahun dan akhir tahun ini...
Sungguh bersyukur banget:) Sukacita, senang...

                                                                            ***

Perjalanan menunggu Odri les renang ini mengingatkan saya akan arti menunggu di kehidupan ini.
Betapa sering dalam hidup, kita dihadapkan pada kenyataan: suka atau tidak, kita harus menunggu...
Terkadang proses menunggu itu berjalan menyenangkan, seperti menunggu kelahiran seorang bayi yang tengah dikandung oleh Bundanya....
Namun, tak jarang, proses menunggu itu malah menguras energi dan membuat kita kecewa, lemah iman, putus asa, mempertanyakan kepedulian Tuhan akan hidup kita, dan hal-hal negatif yang begitu menyerap hal-hal positif dalam hidup kita dan menggantikannya dengan kekuatiran.

Contohnya: saat menunggu Sang Jodoh yang tak kunjung tiba, menunggu anggota keluarga yang sakit keras, menunggu kehadiran bayi yang tak kunjung hadir di pernikahan yang sudah cukup lama, dan masih banyak peristiwa 'menunggu' di sekitar kita yang membuat kita begitu sulit menjalani hari lepas hari...

Di akhir tahun ini menjadi saat yang tepat bagi saya (semoga bagi kita bersama juga:)) untuk mengevaluasi, bagaimana sikap saya selama menunggu?
Apa saya menjadi marah, lemah iman, dan menjauh dari Tuhan?
Atau malah masa-masa ini menjadikan saya lebih mendekat kepada-Nya untuk mencari apa rencana-Nya dalam hidup saya?

Tahun ini, juga di tahun-tahun berikutnya, pasti ada kejadian yang mengharuskan kita menunggu.
Apakah kita menyiapkan diri dengan baik selama proses itu dan percaya akan waktu yang sudah ditetapkan-Nya bagi kita? Itu tetaplah menjadi pilihan kita.
Semoga demikian adanya.
Mari terus belajar untuk membangun iman yang kuat di dalam Tuhan.
Dan percaya, segala sesuatu akan indah pada waktu-Nya.

He has made everything beautiful in its time. He has also set eternity in the human heart; yet no one can fathom what God has done from beginning to end.

--- Ecclesiastes 3:11


13.12.2014
fon@sg

No comments:

Post a Comment