Wednesday, March 21, 2012

Susah


Manusia ingin hidupnya mudah…
Semakin hari, semakin banyak alat komunikasi yang memudahkan- yang membantu kita untuk semakin dekat, meski jarak kita berjauhan…
Semakin banyak jenis makanan instan yang prosesnya hanya tiga menit, bahkan kurang, lalu siap disantap…
Rasanya jarang ada manusia yang memilih untuk hidup susah. Apalagi di zaman sekarang ini, di tengah dunia yang semakin menyerukan hidup enak dengan segala kemudahannya…
Mungkin akan dianggap sebagai suatu kebodohan kalau kita mau saja hidup susah…
Tetapi, pada kenyataannya…
Pasti ada satu masa dalam kehidupan kita yang begitu sulit untuk dilalui… Kalau ada tombol ‘delete’, pengin dipencet dan hapuskan saja. Untuk selama-lamanya…
Mungkin itu adalah lembar hitam kegagalan yang dipenuhi berjuta penyesalan…
Mungkin juga itu adalah sebuah hinaan yang begitu menyakitkan hati dan bikin luka batin teramat dalam…
Mungkin itu suatu kebodohan diri yang mungkin sulit termaafkan bahkan oleh diri kita sendiri…
Mungkin itu adalah rentetan kejadian dukacita yang tak pernah kita rencanakan, tak pernah siap kita alami….
Sejuta mungkin bisa terjadi…
Dan kenyataan pahit harus dihadapi, bahwa hidup tak semulus yang kita mau… Tak seindah yang kita kira…
Di saat banyak orang menggemakan kesuksesan dan hanya kesuksesan….
Di saat kegagalan dianggap sesuatu yang tabu oleh banyak orang…
Saya tetap percaya, di tengah kegagalan sekalipun, Tuhan tidak tinggal diam…
Dia ada, bahkan selalu setia di setiap episode kehidupan kita…
Sayangnya, kita tak selalu sadar bahwa Dia selalu ada…
Terkadang, di saat susah, kita pikir Tuhan sudah mulai lupakan kita, karena sibuk dengan anak-anak-Nya yang lain…
Lalu berpikir, ‘kan anak Tuhan bukan cuma gw doang*menghibur diri mode on*
Tetapi, yang kita lupa: Tuhan tidak mungkin remove kita dari daftar pertemanan-Nya. Dia tidak akan unfriend kita. (Versi social network, Facebook J). Kalau sampai kita tidak lagi merasa dekat dengan-Nya…Mungkin kita yang unfriend Dia untuk sementara dan moga-moga tidak terlalu lama mencuekkan Dia…
Kegagalan, apalagi bertubi-tubi…Sering kali bikin frustrasi…
Tetapi, di dalam setiap kegagalan, selalu ada pelajaran yang bisa dipetik…
Agar kita lebih baik lagi di lain kali…
Agar kita introspeksi…
Agar kita tetap rendah hati…
Karena kalau hanya sukses dan sukses melulu…
Mungkinnnn, kita bisa lupakan Sang Pencipta…
Dan tak lagi peduli pada-Nya karena menganggap diri kita hebat luar biasa…
Hari ini, saya sadar…
Tak perlu takut hidup susah…
Ketika kesusahan atau kegagalan melanda…
Tak perlu lari darinya….
Terima saja apa adanya (meski mungkin jalannya sangat sulit, menyakitkan dan berliku, tetapi secara berproses semoga kita bisa belajar menerima)…
Dan percaya bahwa Tuhan takkan tinggal diam.
Beberapa hari ini, ayat-ayat ini begitu menggema di hati saya…. Saya bagikan kepada teman-teman semua…
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
--- Mazmur 23:1-4
Sekalipun pada suatu ketika kita berjalan tak tentu arah…
Dalam lembah kekelaman…
Dalam kegelapan…
Dalam kegagalan…
Dalam kesesakan…
Dalam kesusahan…
Dalam begitu banyak ketidakpastian yang memusingkan kepala…
Janganlah kita menyerah…
Jangan pula takut untuk hidup susah…
Ingatlah kata pepatah: bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian…
Semua usaha yang kita lakukan hari ini, yang seolah sia-sia dalam pandangan kita…
Belum tentu tak ada gunanya di kemudian hari…
Yang terpenting: melakukan yang terbaik, terus berdoa, tak menyerah…
Suatu saat kesuksesan ‘kan menyapa…
Dan ketika kegagalan datang lagi, saatnya introspeksi dalam kerendahan hati (tak perlu sampai putus asa atau frustrasi), tetap percaya bahwa Tuhan selalu sertai kita dalam segala situasi….
Dialah gembala kita. Takkan ditinggalkan-Nya kita barang sedetik pun…
Selayaknya kita persembahkan segala susah dan senang kita, hanya kepada-Nya….
Walaupun pada kenyataannya, kita cenderung lupa pada-Nya ketika senang… Dan sibuk mencari-cari-Nya hanya ketika susah….
Hendaknya kita ingat juga untuk selalu menyertakan Dia dalam segala situasi hidup kita…
Tuhan selalu beserta kita. Sekarang dan selama-lamanya. Amin.
HCMC, 18 Maret 2012
-fon-

No comments:

Post a Comment