Tuesday, December 22, 2009

Sakit


Sakit itu menyerang lagi…

Bukan sekali, bukan dua kali…

Sudah berkali-kali…
Puluhan, bahkan ratusan kali…

Dia sudah seperti sebilah pisau tajam

Yang membelah hati ini

Menembusinya

Dan menjadikannya berkeping-keping

Hancur berantakan…

Terkadang dia seperti sebuah film

Yang terus diputar tanpa henti

Di otakku, memenuhi seluruh isi kepalaku…

Dengan kebencian dan kesakitan…
Juga kepahitan dan dendam…

Ini sakit hati tingkat tinggi…

Kukira takkan ada obat dari Rumah Sakit mana pun yang sanggup

Untuk mengobati pedih

Dan perih yang tak terkira ini…

Kucoba berlari…

Menjauhi sakit ini…

Namun, mengapa, rasa itu bahkan semakin kuat menghampiri?

Kadang aku tak kuat…

Aku ingin pergi saja…

Jauh-jauh…

Ke ujung dunia…

Siapa tahu, tak ada sakit lagi di sana

Namun, ketika kucoba lagi menghadapinya

Muka dengan muka…

Dan berujar,

“ Hei, sakit! Aku tak mau lagi sembunyi darimu, mari kita bicara hati ke hati…

Apa yang membuatmu terus berdarah begini?”

Anehnya, setelah kucoba berhadapan dan berdialog dengannya…

Sakit itu tidak lagi menusukku

Tak lagi menggangguku…

Karena aku memilih berhenti lari dan sembunyi

Melainkan hadapi…

Akhirnya kutahu, prinsip menghadapi sakit hati…

Kembali lagi ke masa itu, bawa Tuhan ke dalamnya…

Biar Dia pegang tanganku, jangan lepaskan aku….

Dan bersama Yesus, kan kuhadapi semua di masa lalu itu…

Hei sakit, pergilah jauh!
Jangan lagi isi hatiku dengan kebencian dan kepahitan…
Karena Dia sudah gantikan semua itu dengan kasih yang baru…

Aku tak selalu bisa berlalu

Dari luka masa lalu…
Tapi bersama Yesus, aku mencoba…

Selalu diperbaharui dalam kasih…

Bila luka itu menyeruak lagi, kembali kugenggam tangan-Nya

Dan hadapi sakit itu sekali lagi, bersama Dia.

Sakit, mungkin kau pernah jadi bagian hidupku…

Tapi aku tak lagi mau didikte olehmu.

Dan biarkan aku jalani hidupku

Dengan damai Yesus yang selalu lingkupiku

HCMC, 22 December 2009

-fon-

*terinspirasi dari retret luka batin dan buku Ajahn Brahm yang kubaca ‘Opening Door of Your Heart’

No comments:

Post a Comment